Jumat, 15 April 2022

Makam Sahabat Mulia Nabi Muhammad SAW, Sayyiduna Utsman bin 'Affan ra Di Pemakaman Baqi'.

Makam Sahabat Mulia Nabi Muhammad SAW, Sayyiduna Utsman bin 'Affan ra Di Pemakaman Baqi'.



Udah Hijrah, Tapi Hati Kembali Gelisah Seperti Sebelum Hijrah?

  Udah Hijrah, Tapi Hati Kembali Gelisah Seperti Sebelum Hijrah? (Ilmu tasawuf dan sisi yang terlupakan dari sebuah taubat)



Dimasa awal seorang berubah atau bertaubat, atau bahasa anak sekarang berhijrah, biasanya orang itu mendapatkan ketenangan yang tidak dapat dilukiskan, bahkan ketika bersujud dia merasa bahwa dia sedang dihadapan tuhan. Ini membuat dia merubah semua kebiasaan buruknya dan mengikuti semua ajaran agama yang menurutnya bisa memberikan ketenangan.


Masalah mulai datang ketika kita menemukan bahwa dalam agama islam mengajarkan untuk bisa selalu bersama tuhan dalam setiap detik hidup kita, kita butuh meninggalkan semua kebiasaan buruk(takhally), baik itu keburukan secara lahiriyah(fisik) atau batin(hati).


Faktanya, saat mencoba meninggalkan kebiasaan buruk, kita akan merasakan kesulitan meinggalkan semuanya, apalagi wilayah batin, perubahan batin itu sangat sulit, makanya kita akan memulai perubahan dari yang paling mudah, yaitu perubahan fisik atau lahir. 


Ada banyak bentuk perubahan fisik. Mulai dari memperbanyak ritual puasa, shalat, sedekah, umrah,dll atau meninggalkan perbuatan fisik yang haram seperti minum, tawuran, ngebong, riba, dll. Atau memperbaiki penampilan, mulai menutup aurat, jenggot, surban, hijab, dll.


Dan tentu saja semua perubahan lahiriyah itu bagus, karena ada banyak hal yang telah kita perbaiki. Dan itu memang harus dilakukan. Dan perubahan itu memang terlihat dan terasa dalam kehidupan kita. Tapi seringkali saat kita fokus pada hal itu, kita kadang terlupa dengan perubahan batin.


Salah satu sebabnya mungkin kita melihat "okay paling gak saat ini saya tidak lagi melakukan hal haram", karena perasaan trauma akan perbuatan haram dimasa yang lalu, jadi cara bergama kita berfokus pada "ini haram, itu haram, kalau aku melakukannya maka aku jatuh pada sesuatu yang membuatku kehilangan tujuan hidup dulu" pada tahap tertentu ini bagus


Tapi saat kita beragama "hanya fokus" pada hal ini, maka kita seringkali bakan melupakan sisi lain dari agama lain, yang sebelumnya kita tidak mampu mengubahnya, yaitu sisi perubahan batin, yang merupakan ruh dan keindahan dari agama itu sendiri.Dimana sisi batin inilah yang dulunya membuat kita nyaman dalam beragama.


Efek membatasi bergama seperti itu, sadar atau tidak sadar, maka akan membuat kita beragama dengan kaku dan keras, agama terasa begitu kering dari sisi ruhaniyahnya, ketenangan batin pada awal masa berhijrah itu lama-lama pudar, dan akhirnya muncul kegelisahan baru.


Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan kita dimasa awal berhijrah, bedanya dulu kita sadar kita dimana letak kesalahan kita, sekarang kita merasa kita sedang tidak bermasalah karena kita melihat secara fisik aku sedang beragama, ibadah lancar, haram gak kita lakukan, dan semua perbuatan lahir oke oke saja secara islam. Jika keadaan kita setelah berhijrah seperti itu, maka sebenarnya ada yang terlupakan setelah kita berhijrah.


Kita lupa sisi batin yang harusnya tadi kita perbaiki diawal hijrah, tapi karena sulit maka fokusnya pada yang mudah dulu yaitu sisi fisik. Ini sering kali terjadi, bahkan kadang membuat seorang bisa batal taubat, karena dia merasa sudah beragama tapi masih gelisah, sebagian lagi tetap terus melanjutkan beragama dengan cara seperti itu, tanpa tau apa yang harus diperbaiki.


Maka dari itu Islam tidak mencukupkan dengan taubat level pertama, tapi ada hijrah tahap lanjutan, yang dinamakan dengan "inabah" atau kembali, beda dengan taubat level satu yang fokus pada perubahan fisik, dilevel ini adalah taubatnya orang yang sudah melaksanakan kewajiban dan meninggalkan yang haram secara fisik. 


Dilevel ini perubahannya fokus pada perubahan batin. Saat memasuki maqam inabah ini seorang akan kembali merasakan kenyamanan yang dulu didapatkan saat baru hijrah, bahkan jauh lebih indah, jauh lebih tenang, dan kita merasa bahwa kita makin rindu degan as-salam yang maha damai.


Dan inabah ini juga bukan akhir dari perjalanan, karena ada level lain dalam perubahan batin yang terus ditingkatkan, seperti i'tisham, tazakkur, sukr, mahabbah, musyahadah sampai ke maqam tauhid dimana pada level tertentu seorang bisa mencapai ketenangan sejati, pada setiap detiknya, la khaufun alaihim wala hum yahzanun. Mereka yang tidak lagi merasa takut dan gelisah.


Maka dari itu hijrah itu gak cukup sekali. Dan hijrah juga butuh ilmu, sebagaimana shalat, puasa, baca alquran juga membutuhkan ilmu Ilmu yang mempelajari ini disebut sebagai ilmu tasawuf atau ihsan, dimana dalam perjalanannya kita akan merasakan seolah kita melihat tuhan, sebgaimana yang diceritakan oleh nabi, kamu beribadah pada allah seolah-olah kamu melihat tuhan, jika kamu belum mampu melihatnya seolah-olah kamu sedang diperhatikannya


Dan dari ilmu ini kita tau bahwa dilevel awal saat sadar tentang hakikat diri kita, kita berada dimaqam yaqdhah, saat berubah kita ada dilevel taubah itu yang ternyata membuat kita tenang karena kita naik level dari gahflah menjadi yaqdhah, lalu naik tingkat menjadi taubah, makanya kita dapat ketenangan karena kenaikan tingkat dilevel batin.


Dan dalam ilmu ini juga kita paham bahwa mengerjakan kewajiban dan menjauhi yang haram secara fisik itu merupakan wadhifah(tugas) bagi manusia dimaqam taubat, dan dari ilmu ini kita juga tau bahwa setiap maqam ada wadhifah(tugasnya) dan hal(keadaan hati). Untuk naik ke maqam selanjutnya maka kita butuh untuk melakukan wadhifah.


Dari ilmu inilah kita mempelajari ruh dari islam, dimana agama tidak lagi kering dari sisi ruhaniyah, tapi begitu hidup dengan ruhaniyah, shalat tidak sekedar sah atau tidak tapi juga membuat kita menjadi khusyu' dan menjauhi perbuatan keji dan mungkar, puasa tidak sekedar menahan lapar dan dahaga tapi juga mebuat kita bertaqwa, sedakah tidak cuma membantu sesama tapi juga membuang penghambaan pada harta, dst. 


Ibarat kata ni, jasad yang sudah memiliki ruh, jadi hidup, bukan benda mati. Begitu juga dengan perbuatan fisik yang memiliki ruh, jadi hidup. Ajaran inilah yang membawa kedamaian sejati. Tentu saja dengan catatan, ruh tanpa jasad juga gak bagus, ntar dikira arwah gentayangan

Senin, 04 April 2022

 KETIKA SYEKH ABDUL QADIR BERSUJUD KARENA PERTANYAAN SORANG PEMABUK


Saat perjalanan bersama murid-muridnya, 

mereka berpapasan dengan seorang pemabuk yang sedang mabuk berat.


Tak disangka, pemabuk tersebut menghentikan langkah rombongan Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani dan mengutarakan 3 pertanyaan yg membuat beliau kaget.


“Wahai Syekh, apakah Allah mampu mengubah pemabuk sepertiku menjadi ahli taat?”


Syekh Abdul Qadir Al-Jalani menjawabnya: 

“Tentu mampu, 

Allah Maha Kuasa”


Kemudian si pemabuk bertanya lagi : 

“Apakah Allah mampu mengubah ahli maksiat sepertiku menjadi ahli taat setingkat dirimu?”


Dengan penuh kasih sayang Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani Menjawabnya : 

“Sangat Mampu, 

Allah Maha Kuasa Atas segala sesuatu.”


Si pemabuk bertanya kembali : 

“Apakah Allah mampu mengubah dirimu menjadi ahli maksiat sepertiku?”


Mendengar pertanyaan ke-3, seketika itu Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menangis tersungkur dan bersujud kepada Allah.


Murid-murid Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani pun penasaran dan kebingungan.


Lalu mereka memberanikan diri untuk bertanya, 

“wahai Tuan Syekh, apa gerangan yg membuat mu menangis?"


Kemudian Syekh Abdul Qadir Al-Jaelani menjawab pertanyaan muridnya dg penuh perhatian dan Hati Tergetar, 


“Betul sekali si pemabuk itu, Pertanyaan terakhir yang menyebabkanku menangis karena takut kepada Allah, Kapan saja Allah mampu mengubah nasib seseorang termasuk diriku.


Siapa yg bisa menjamin diriku bernasib baik, meninggal dalam keadaan husnul khotimah.


Pertanyaan itu pula yg mendorongku 

untuk bersujud dan berdoa kepada Allah agar tidak menjadikanku merasa aman terhadap rencana Allah. 


Semoga Allah memelihara ahlaq-ku, kesehatanku dan menutupi aibku.”


Pelajaran penting yg bisa dipetik dari kisah ini adalah agar kita tidak tertipu dg kedudukan, amal perbuatan dan ilmu yang kita miliki.


Maha Suci Dzat yg mampu mengubah seseorang kapan saja dia kehendaki.


Dalam sujud ketika shalat, senantiasalah kita berdoa 

; يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك

“Wahai Dzat yg membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku pada agama-Mu.”


Demikian kisah pertemuan Syekh Abdul Qadir dengan seorang pemabuk, Sekelas beliau saja sangat khawatir dengan dirinya dan tidak pernah bangga dengan maqom kewaliannya.


Bagaimana dengan kita yg belum jelas kedudukannya di sisi Allah😭


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ


“Ya Allah ya Tuhan kami, janganlah Engkau palingkan hati kami dari Islam setelah Engkau beri hidayah kepada kami. 


Limpahkanlah keimanan kepada kami dari sisi-Mu. 


Engkau Maha Pemberi rahmat kepada orang-orang  mukmin.

PUASA ADALAH PERISAI

PUASA ADALAH PERISAI

```Puasa sebagai Perisai di Dunia dan Akhirat⁣⁣ ⁣⁣ Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,⁣⁣ ⁣⁣ الصِّيَامُ جُنَّةٌ⁣⁣ ⁣⁣ “Puasa adalah perisai”``` *_(HR. Bukhari dan Muslim)_*

```Yang dimaksud puasa sebagai (جُنَّةٌ) (perisai) adalah puasa akan menjadi pelindung yang akan melindungi bagi pelakunya di dunia dan juga di akhirat.⁣⁣ ⁣⁣ Adapun di dunia maka akan menjadi pelindung yang akan menghalanginya untuk mengikuti godaan syahwat yang terlarang di saat puasa. Oleh karena itu tidak boleh bagi orang yang berpuasa untuk membalas orang yang menganiaya dirinya dengan balasan serupa, sehingga jika ada yang mencela ataupun menghina dirinya maka hendaklah dia mengatakan, “Aku sedang berpuasa.”⁣⁣ Adapun di akhirat maka puasa menjadi perisai dari api neraka, yang akan melindungi dan menghalangi dirinya dari api neraka pada hari kiamat.```

(Lihat Syarh Arba’in An-Nawawiyyah)



Minggu, 03 April 2022

UMMAT YANG DIRINDUKAN NABI MUHAMMAD SHOLALLAHU ALAIHI WASALLAM

 UMMAT YANG DIRINDUKAN NABI MUHAMMAD SHOLALLAHU ALAIHI WASALLAM 


Asalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Santun sore sahabat pecinta Rosulullah perindu Rosulullah


Suatu hari Baginda Rasulullah ﷺ bertanya kepada para sahabat ; “Siapakah hamba Allah ﷻ yang paling mulia ?”. Para sahabat menjawab ; “Tentu para Malaikat Yaa Rasulullah ﷺ dan tentulah para Nabi-Nabiyullah, merekalah yang paling mulia”.

Baginda Rasulullah ﷺ tersenyum lalu berkata pada para sahabat ; “Engkau benar sahabatku, mereka mulia namun ada yang lebih mulia”. Para sahabat terdiam lalu berkata ; “Adakah di antara kami yang mulia itu, Yaa Rasulullah ﷺ ?”.

Baginda Rasulullah ﷺ berkata ; “Tentulah kalian yang paling mulia, kalian adalah sahabat-sahabatku, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku karena Allah ﷻ, tetapi bukanlah kalian yang aku maksud”. Baginda Rasulullah ﷺ lalu menundukkan wajahnya, sang kekasih Allah ﷻ meneteskan air matanya, sehingga air mata Baginda Rasulullah ﷺ membasahi pipi dan janggutnya,


lalu beliaupun bersabda ; “Wahai sahabatku, mereka adalah manusia manusia yang lahir jauh setelah wafatnya aku, mereka sangat mencintai Allah ﷻ & mereka mencintaiku”.

“Tahukah kalian wahai sahabat-sahabatku, mereka tidak pernah melihatku, mereka hidup tidak dekat denganku seperti dekatnya kalian kepadaku, tetapi mereka sangat rindu, mereka sangat rindu kepadaku dan saksikanlah wahai para sahabatku bahwa aku sangat rindu kepada mereka, mereka adalah ummatku” .😭


صلواعلى النبي محمد ﷺ

اللهم صل و سلم على سيدنا و حبيبنا و شفيعنا و قرة أعيننا و مولانا محمد وعلى آله وصحبه وسلم, اللهم صل وسلم وبارك عليه وعلى اله

Biografi Al Imam Abdullah Alaydrus Al Akbar RA

 Biografi Al Imam Abdullah Alaydrus Al Akbar RA


Beliau adalah Abdullah Alaydrus bin Abu Bakr As Sakran. Imam Abdullah Alaydrus Al Akbar Lahir di Tarim pada tanggal 10 dzulhijjah 811 H. Dan ketika beliau lahir, Sang Kakek Imam Abdurrahman Assegaf merasa senang dan berkata : " Dia adalah seorang sufi dan gelarnya Al-Aydrus ". Al Aydrus adalah gelar Auliya  dan Nama Seorang Ahli sufi besar.

.

Imam Abdullah Alaydrus adalah seorang wali quthb ( Pemimpin Para Wali ) dan seorang ahli sufi. Beliau mulai bermujahadah sejak umur 7 Tahun dengan berpuasa selama tujuh tahun dan berbuka hanya dengan 7 butir kurma, tidak makan selain itu. Beliau juga pernah lebih dari 20 Tahun tidak tidur siang & malam, sehingga derajat beliau menjadi Syaikhul Akbar.

.

Beliau sering membaca kitab Ihya'Ulumudin karangan imam Al Ghozali, Beliau adalah orang yg Tawaddhu, Selalu duduk di atas tanah dan senantiasa sujud diatas tanah sebagai tanda bahwa dirinya tidak ada apa-apa dihadapan Allah swt.


MANAQIB GURU KAPUH KANDANGAN, KH RIDWAN BASERI

 MANAQIB GURU KAPUH KANDANGAN Jelang haul pertama 30 juli 2022 Guru Kapuh merupakan sebutan populer dari Tuan Guru H. Ridwan binti Jauhariya...