Senin, 19 April 2021

AL HABIB ABDUL QODIR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF, Solo, (Abah dari AL HABIB SYEIKH ASSEGAF, Solo).

 AL HABIB ABDUL QODIR BIN ABDURRAHMAN ASSEGAF, Solo, (Abah dari AL HABIB SYEIKH ASSEGAF, Solo).



Beliau adalah salah satu Tuan Wali yg maqom kedudukannya berada di tujuh tingkatan langit.


Bagaimana tidak, krn Wali sperti Beliau sangat sangat jarang kita temui di dunia ini.

Beliau meninggal hari jum'at, pada saat melakukan sholat jum'at, menjadi imam sholat jum'at, dan sebelum meninggal Beliau sudah pamitan dulu bahwa Beliau akan meninggal, Al Habib Hadi Assegaf Jakarta yg dulu pernah tinggal di Solo yg merupakan sahabat Al Habib Abdul Qodir Assegaf pada hari kamis sehari sebelum wafatnya Al Habib Abdul Qodir Assegaf, Beliau sudah bilang, ngomong kpd Habib Hadi bahwa besok hari jum'at Beliau akan meninggal.


Pada saat itu Al Habib Abdul Qadir bin Abdurrahman Assegaf memang dalam kondisi sakit, Beliau bersiap untuk ke mesjid, dengan menggunakan pakaian serba baru dan minyak wangi pemberian anak Beliau yaitu Al Habib Syeikh Assegaf, Beliau berangkat naik beca dari rumah Beliau menuju mesjid, saat dimesjid Beliau mengisyaratkan kepada Al Habib Najib bin Thoha Assegaf agar maju ke shaf pertama di belakang Beliau seraya berpesan bahwa apabila terjadi apa2 dgn Beliau saat mengimami sholat jum'at, nanti Al Habib Najib bin Toha lah yg akan menggantikan Beliau mengimami sholat jum'at.


Melihat shaf pertama yang telah penuh berdesak-desakkan itu Habib Najib bin Thoha berkata, “Shaf pertama telah penuh, wahai Habib.”


Mendengar jawaban itu Habib Abdul Qadir menjawab dengan penuh kewibawaan,


“Wahai anakku, majulah, kau tak mengetahui maksudku..”


Jawaban itu menjadikan Habib Najib bin Thoha spontan maju ke shaf pertama, walaupun harus memaksakan diri mendesak shaf yang telah penuh itu.


Shalat Jum’at mulai didirikan. Habib Abdul Qadir menjadi imam sholat jum'at, Beliau membaca surat Al-Fatihah, lalu membaca surat setelahnya dalam keadaan menangis.


Di rakaat kedua pada sujud terakhir, beliau tak kunjung bangkit dari sujudnya. Suara nafasnya terdengar dari speaker masjid.


Karena sujud itu sudah sangat lama, maka Habib Najib bin Thoha memberanikan diri untuk menggantikan Beliau seperti yg telah di amanatkan Beliau kpd Habib Najib.


Stelah selesai sholat, para jamaah berhamburan ke depan ingin mengetahui apa yang terjadi pada Al Habib Abdul Qadir.


Saat itu mereka mendapati Habib Abdul Qadir tetap dalam keadaan sujud tak bergerak. Lalu tubuh yang bersujud itu dibalik oleh para jamaah, dan terlihatlah wajah Al-Habib Abdul Qadir Asssegaf.


MasyaAllah, setiap orang yang melihat wajah beliau, menitikkan air mata.

Bagaimana tidak menitikkan air mata? Mereka melihat wajah Habib Abdul Qadir tersenyum dengan jelas sekali, tersenyum bahagia.


Habib Abdul Qadir wafat dalam keadaan menikmati amal yang paling terindah.


Di saat melakukan ibadah yang teragung yaitu shalat. Mendirikan shalat itu dalam kondisi yang terutama, yaitu shalat berjamaah. Melakukan shalat yang bermuatan besar, yaitu shalat Jum’at. Pada saat melaksanakan rukun shalat yang terutama, yaitu sujud. Dalam posisi yang terpenting, yaitu sebagai imam shalat Jum’at. Di tempat yang paling utama, yaitu masjid. Di hari yang paling utama, yaitu hari Jum’at.


Beliau di makamkan di Tipes Solo, di dekat Lotte Mart.


Ayah beliau bernama Habib Abdurrahman Assegaf dari Hadramaut, yg hidup se-zaman dengan Habib Ali Al- Habsyi pengarang Simtut Duror (Maulid Al Habsyi).


Ketika Al Habib Abdul Qodir dilahirkan, ayah beliau datang kepada Al Habib Ali Al-Habsyi dan meminta Habib Ali Al-Habsyi untuk memberi nama untuk sang putra . Dan Habib Ali pun memberi nama Abdul Qodir, krn memang Al Habib Ali Al Habsyi Sohibul Maulid pernah bertemu dgn Penghulunya para 'Auliya yaitu Syeikh Abdul Qodir Al Jailani didalam mimpi Beliau, yg mana Syeikh Abdul Qodir Al Jailani berpesan kpd Al Habib Ali Al Habsyi untuk mengingat dan menyebut nama Syeikh Abdul Qodir Al Jailani di majelis Beliau.

Hingga pada saat Habib Abdurrahman memintakan nama untuk putra Beliau yg baru saja di lahirkan, Al Habib Ali Al Habsyi Sohibul Maulid pun memberikan nama Abdul Qodir kpd putra Al Habib Abdurrahman Assegaf yg baru saja dilahirkan itu.


Al Habib Abdul Qodir selalu mengikatkan hatinya pada mesjid, saking cintanya pada masjid beliau berkata “Masjid adalah istri pertamaku, bahkan saat dalam keadaan sakit ataupun dalam kesibukan apapun beliau masih meyempatkan diri ke Masjid.


Selalu minta didoakan agar beliau saat meninggal berada di Mihrab Masjid.


Habib Abdul Qodir memnyai putra-putri 16 orang.


Habib Abdul Qodir merupakan guru utama bagi Habib Syeikh.


Beliau orang pertama yang mengetahui bakat Habib Syeikh dalam bersolawat.

Ketika ada tamu, Beliau selalu meminta Habib Syeikh untuk bersolawat dihadapan tamunya.


Wahai saudaraku semuanya, jikalau ada langkah dan rezeki kita semua untuk datang ke kota Solo, hendaklah Ziarah ke makam Beliau, krn Wali ALLAAH yg seperti Beliau sangat jarang kita temui, ziarahi Beliau, ambil barokahnya.


Semoga ALLAAH meninggikan derajat Beliau dan mengumpulkan kita semua bersama Beliau di akhirat nanti.


AAMIIIN ALLAAHUMMA AAMIIIN...


SHOLLUU 'ALAANNABY MUHAMMAD...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar